Cari Blog Ini

Sabtu, 17 November 2012

ORGAN TUMBUHAN : AKAR (RADIX)


Organ adalah kumpulan beberapa jaringan yang secara bersama-sama melakukan tugas tertentu. Organ tumbuhan ada lima yaitu akar, batang, daun, bunga, buah. Yang pertama kita bahas adalah akar alias radix. Akar adalah bagian utama dari tumbuhan berkarmus atau sudah memiliki pembuluh. Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar yang dilindungi kaliptra (tudung akar). Tudung akar berasal dari meristem apikal dan terdiri dari sel-sel parenkim. Tudung akar berfungsi sebagai pelindung.
Meristem apikal selalu membelah diri menghasilkan sel-sel baru. sel-sel baru terbentuk pada bagian tudung akar atau bagian dalam meristem apikal. Pembelahan meristem apikal membentuk daerah pemanjangan atau Zona perpanjangan sel. Di belakangnya terdapat Zona differensiasi sel dan zona pendewasaan sel. Pada zona differensiasi sel, sel-sel akar berkembangmenjaadi beberapa sel permanen, misalnya beberapa sel terdifferensiasi menjadi xilem, floem, parenkim, dan sklerenkim.
FUNGSI AKAR :
a. untuk melekatkan tumbuhan pada media (tanah) karena akar memiliki kemampuan untuk menerobos lapisan tanah.
b. Menyerap garam, mineral, dan air, melalui bulu2 akar, air masuk ke dalam tubuh tumbuhan
c. Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan, contohnya pada ubi, kentang, wortel, dan lain2
d. Pada tanaman tertentu, seperti bakau berperan untuk pernafasan.
SIFAT AKAR:
1. merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya.
2. tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainya.
3. warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
4. tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah.
5. bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.
STRUKTUR AKAR
Akar memiliki struktur luar yang meliputi : tudung akar, batang akar, cabang akar (pada dikotil), dan bulu akar. Secara anatomi akar terdiri dari empat bagian, epidermis, korteks, endodermis, dan stele. Di luar itu ada lapisan piliferous yaitu epidermis yang berada pada daerah bulu akar.


Kita pelajari struktur anatomi akar satu per satu
* EPIDERMIS terdiri dari 1 lapis sel yang tersusun rapat, dindng sel tipis sehingga mudah ditembus air. Memiliki rambut-ranbut akar yang merupakan hasil aktifitas sel dari belakang ttik tumbuh. rambut2 akar ini berfungsi memperluas bdang penyerapan.
* KORTEKS terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-lapis, dinding selnya tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. jaringan-jaringan yang terdapat pada korteks antara lain : parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
* ENDODERMIS terletak di sebelah dalam korteks. endodermis berupa 1 lapis sel yang tersususn rapat tanpa ruang antar sel. dinding selnya mengalami penebalan gabus. deretan sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari. penebalan gabus ini tidak dapat ditembus air sehingga air harus masuk ke silinder pusat mellui sel endodermis yang dindingnya tidak menebal, disebut sel penerus air. Endodermis merupakan pemisah yang jelas antara korteks dan stele.
* STELE (SILINDER PUSAT) terletak di sebelah dalam endodermis. Di antara stele terdapat berkas pengangkutan (floem dan xilem)
MACAM-MACAM SISTEM PERAKARAN
Ada tiga macam sistem perakaran, yakni:
* SISTEM PERAKARAN TUNGGANG (RADIX PRIMARIA)
Sistem Perakaran ini terdapat pada tumbuhan dikotil. Akar ini terdiri atas sebuah akar besar dengan beberapa cabang dan ranting akar, merupakan perkembangan dari akar primer dari biji berkecambah.
* SISTEM PERAKARAN SERABUT (RADIX ADVENTICIA)
Sistem perakaran ini dimiliki oleh tumbuhan monokotil. Akar ini terdiri dari sejumlah akar kecil, ramping, dan berukuran sama. perakaran serabut trbentuk pada waktu akar primer mmebentuk cabang sebanyak-banyaknya.
* SISTEM PERAKARAN ADVENTIF
Sistem perakaran ini adalah sistem perakaran yang bukan berasal dari akar primer. Contohnya akar dari batang cangkokan, akar dari umbi batang, dan akar dari stek, bahkan ada akar yang dari daun.

JARINGAN DASAR(PARENKIM)


Jaringan dasar disebut Parenkim, karena merupakan penyusun sebagian besar organ tumbuhan, misalnya pada: korteks dan empulur batang, korteks akar, mesofil daun, endosperm biji, daging buah, jari-jari empulur dan jaringan di antara berkas xilem dan floem primer/sekunder. Asal parenkim pada tubuh primer adalah berkembang dari meristem dasar, sedang pada tubuh sekunder berkembang dari pembuluh dan kambium gabus, bahkan dari felogen. Parenkim berperan dalam proses penutupan luka (regenerasi)








1.Ciri-ciri Sel Parenkim
• selnya hidup,berdinding tipis, berukuran besar dan mengandung kloroplas
• memiliki ruang antar sel sehingga letaknya tidak terlalu padat
• berbentuk segi enam
• memiliki banyak vakuola
• mampu bersifat meristematik
2. Struktur dan isi sel parenkim
Struktur internal parenkim bervariasi sesuai dengan fungsinya, contoh:
• sel parenkim yang berperan dalm fotosintetis, mengandung kloroplas dan membentuk jaringan klorenkim (pada mesofil daun, korteks batang, empulur).
• sel parenkim dapat berperan menyimpan makanan cadangan yang berupa:
larutan dalam vakuola: gula terlarut dan senyawa N dalam akar Beta vulgaris. cairan dalam plasma: protein dan minyak dalam endosperm biji Ricinus communis. kristal: pati dalm endosperm, kotiledon, umbi, buah.
• sel parenkim dapat berfungsi untuk menyimpan air, misalnya pada tumbuhan sukulenta.
• banyak sel parenkim mengandung tanin dan vakuolanya.
3. Bentuk dan Susunan Sel Parenkim
Sel parenkim umunya berbentuk isodiametris, tetapi ada bentuk-bentuk lain, yaitu:
  1. Parenkim palisade adalah parenkim dengan bentuk sel panjang, tegak dan mangandung lebih banyak kloroflas, sehingga proses fotosintesisnya lebih aktif. Contoh: mesofil daun.
  2. Parenkim bunga karang atau parenkim spons adalah parenkim dengan bentuk dan susunan selnya tidak teratur dan ruang antar sel relative besar. Parenkim bunga karang mengandung sedikit kloroplas sehingga proses fotosintesis berlangsung lambat. Contoh: mesofil daun.
  3. Parenkim bintang adalah parenkim yang bentuknya seperti bintang, saling berhubungan di ujungnya sehingga banyak empunyai ruang antar sel.contohnya pada mesofil daun canna sp dan Juncus sp
  4. Parenkim lipatan adalah parenkim yang dinding selnya mengalami pelipatan kea rah dalam serta banyak mengandung kloroflas. Contohnya pada daun Pinus merkusi, Oryza sativa, Bambusa sp.

Susunan sel parenkim
4. Jenis Parenkim
Berdasarkan fungsinya paarenkim dibedakn menjadi beberapa macam, yaitu:
  1. Parenkim asimilasi, biasanya terdapat di tepi suatu organ di dalamnya terdapat kloroplas, misalnya pada daun dan batang yang berwarna hijau, buah, dan sebagainya.
  2. Parenkim penimbun, terletak di bagian dalam tubuh, misalnya pada: empulur batng, akar, umbi lapis, umbi, akar rimpang atau biji. Didalam selnya terdapat makanan cadangan makanan berupa gula, tepung, lemak atau protein.
  3. Parenkim air, terdapar pada tumbuhan Xerofit/epifit sebagai penimbun air untuk menghadapi masa kering. Sel-selnya besar, dindingnya tipis, tidak mengandung kloroflas, plasma selnya sedikit, vakuolanya besar-besar dan terkadang berisi lender.
  4. Parenkim udara dengan ruang antar sel yang besar, bentuk bulat (misalnya pada alat pengapung tumbuhan air) atau bintang (pada tangkai daun bunga Canna sp).
    Parenkim pengangkut dengan sel yang memanjang menurut arah pengangkutannya, umumnya pada batang.

JARINGAN EMBRIONAL PADA TUMBUHAN

¨  Pada organ tumbuhan tingkat tinggi dapat dibedakan adanya dua macam jaringan yaitu jaringan yang masih muda ( meristem / titik tumbuh) dan jaringan yang telah dewasa.
¨  Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya mampu membelah diri dengan cara mitosis secara terus menerus (bersifat embrional) untuk menambah jumlah sel-sel tubuh  pada tumbuhan. Meristem terdapat bagian – bagian tertentu saja pada tumbuhan.
Terdapat tiga letak meristem :
¨  Meristem apikal : berada pada ujung akar dan pada pucuk tunas, menghasilkan sel – sel bagi tumbuhan untuk tumbuh memanjang.
¨  Meristem lateral : silinder –silinder yang terbentuk dari sel – sel yang membelah ke samping disepanjang akar dan tunas. Meristem lateral ini menggantikan epidermis dengan jaringan dermis sekunder seperti kulit yang lebih tebal dan keras juga menambah lapisan jaringan pembuluh.
¨  Meristem interkalar : terdapat diantara jaringan dewasa misalnya pada pangkal ruas batang.

STUDI AGAMA DALAM PERSPEKTIF FENOMENOLOGI (Konsep, Kritik dan Fakta)



Oleh : Ah.Zakki Fuad

A.Pendahuluan
Studi agama oleh sebagian besar kelompok masyarakat dikritik dengan keras yang di alamatkan kepada lembaga Perguruan Tinggi Agama Islam karena menjadikan agama sebagai obyek studi ilmiah (scientifc study), apalagi pendekatan yang digunakan adalah filsafat. Menurut mereka, agama yang merupakan wahyu Tuhan adalah sesuatu yang memiliki kebenaran absolut, berada di luar kemampuan akal manusia untuk menjangkaunya sehingga cukup dipercayai dan diamalkan saja. Bagi mereka, agama merupakan petunjuk (huda>) yang harus diikuti oleh manusia, sehingga tidak selayaknya dijadikan sasaran studi ilmiah.

PENDEKATAN STUDI ISLAM




I.PENDAHULUAN

Dari sejak dulu hingga sekarang, agama telah menyatakan eksistensinya, yang berarti agama telah memiliki peran dan fungsi dalam masyarakat. Kenyataan ini menimbulkan adanya minat ilmiah terhadap agama, termasuk Islam. Kemudian muncullah studi Islam, dan studi Islam ini menjadi penting karena Islam termasuk kategori agama yang juga memiliki peran dan fungsi dalam masyarakat. Dalam studi Islam diperlukan adanya pendekatan agar tujuan studi Islam itu tercapai. Secara umum studi islam bertujuan untuk menggali kembali dasar- dasar dan pokok- pokok ajaran islam sebagaimana yang ada dalam sumber dasarnya yang bersifat hakiki, universal dan dinamis serta abadi untuk dihadapkan dengan budaya dan dunia modern agar mampu memberikan alternatif pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh umat manusia. Dengan tujuan tersebut maka studi islam akan menggunakan cara pendekatan yang sekiranya relevan, yaitu pendekatan normative, antropologis, sosiologis, teologis, fenomenologis, historis, filosofis, politis, psikologis dan interdisipliner. Namun pada makalah ini hanya membahas tentang pendekatan secara filosofis, historis, semiotika, dan fenomenologis.

Jumat, 16 November 2012

KEHIDUPAN SEL
Sejarah Penemuan Sel
  • Pada awal abad 17, Galileo Galilei dengan alat dua lensa, ia menggambarkan struktur tipis dari mata serangga berupa pola geometri.
  • Galilei yang bukan seorang biologiwan sesungguhnya orang pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop
  • Pada pertengahan abad Robert Hook, seorang kurator dari Inggris melihat gambaran dari suatu sayatan tipis gabus suatu kompartemen atau ruang-ruang.
  • Disebutnya struktur yang dilihatnya itu dengan nama Latin yaitu cellulae (yang berarti ruangan kecil), itulah asal kata ‘sel’ berasal
  • Pada akhir tahun 1600-an Antony van Leeuwenhoek, seorang penjaga toko bangsa Belanda, dan trampil menyusun lensa-lensa hingga dapat digunakan untuk melihat dan mengamati beragam protista, spermatozoa, bahkan bakteri, organisme kecil yang tidak dapat dilihat lagi dua abad kemudian.
  • Tahun 1820-an, peningkatan pada desaian lensa terjadi dan membawa sel menjadi lebih dapat terfokus diamati. Robert Brown, seorang ahli botani, mengamati adanya titik buran yang selalu ada pada sel telur, sel polen atau serbuk sari, sel dari jaringan anggrek yang sedang tumbuh. Dia menyebut titik itu sebagai ‘nukleus’.
  • Pada tahun 1838 Matthias Schleiden, juga seorang ahli botani, berpendapat bahwa nukleus dan perkembangan sel erat hubungannya. Berdasarkan hasil penelitiannya, Schleiden menyimpulkan bahwa masing-masing sel tanaman mengarah ke suatu kehidupan ganda, satu tergantung pada kehidupannya sendiri dan yang lain sebagai bagian integral tanaman.
  • Pada tahun 1839, Theodor Schwann, seora